Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun.
Hari berlalu begitu cepat
Namun salah satu aktifitas ku tidak akan pernah berubah 'merindukanmu'
Rasa ini datang menghampiriku secara tiba-tiba
Dan entah kenapa rasa ini tak dapat aku ungkapkan secara langsung
Hanya lewat tulisan ini aku dapat mengungkapkannya
Aku takut, mungkin kini kehadiranku tidak kamu inginkan kembali
Dan mungkin kini kamu lebih bahagia dan sibuk dengan kehidupanmu sekarang
Namun aku tidak ingin jadi orang munafik, hingga detik ini kamu masih ada difikiran dan dihati ini
Rindu.
Iya aku rindu kamu, aku rindu "kita"
Saat rindu itu datang, aku mengingat kembali semua tentangmu bahkan kita. Sekecil apapun itu aku ingat betul.
Membaca kembali percakapan yang pernah kita bicarakan melalui sebuah media chatting, apapun itu.
Kenangan, tempat dan hal apapun yang pernah kita lakukan.
Aku ingat moment-moment dimana kita merasakan rasa bahagia, sedih, kesel, marah dan banyak lagi
Namun kini? Moment itu hanya tinggal kenangan. Iya hanya kenangan mungkin.
Apa kabar kamu? Baikkah? Aku harap demikian.
Kamu tau? Bagaimana cara aku berusaha mencari tau, apa yang sedang kamu lakukan? Gimana kamu sekarang? Dan siapa orang baik lain yang udah gantiin posisi aku? Hmm pasti lebih baik seperti yang kamu harapkan.
Tuhan punya alasan lain kenapa kita dipertemukan dan kemudian dipisahkan.
Ini bukan mauku. Mungkin ini salahku. Namun sampai sekarang ini aku gtau salah itu dimana.
Ini emg jalan terbaik seperti apa yang pernah kamu bilang waktu itu.
Harus berjuang sampai sesakit apalagi aku untuk terus mempertahankan hubungan ini yang hanya seorang diri memperjuangkan?
Resiko dicintai seseorang dan yang akhirnya hanya untuk disakiti.
Rindu.
5 huruf yang buat aku tersiksa, tersiksa hanya diam tak terungkap namun ingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar